Friday, January 27, 2006

Tausiah

Tausiah adalah menyampaikan nasihat kepada orang lain untuk kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Menjalankan misi tausiah merupakan upaya Muslim untuk tidak dicap Allah SWT sebagai orang yang merugi dalam kehidupan.
Allah SWT berfirman, ''Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang yang beriman dan beramal saleh, saling menyampaikan tausiah (nasihat-menasihati) dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.'' (QS Al 'Ashr: 1-3).

Tausiah dapat memiliki beberapa bentuk.

Ia dapat berupa sikap saling menasihati untuk mempertahankan kebenaran, mengajak, dan membelanya.
Ia juga dapat berupa ajakan untuk sabar dalam menjalankan kebenaran, menanggung kesulitan, dan menghadapi musibah.
Musibah dapat berbentuk ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, diri, dan buah-buahan. Orang yang mampu sabar ketika menghadapi kesulitan dan musibah mendapat apresiasi yang tinggi dari Allah SWT.
Dalam QS. Al Baqarah : 155 Allah SWT berfirman, ''Dan sungguh Kami menguji kamu dengan sesuatu berupa rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, diri, buah-buahan dan beri kabar gembiralah orang-orang yang sabar.''

Tausiah ini bisa pula berupa ajakan untuk tidak tergoda dan mundur dari kebenaran, meskipun dijanjikan hadiah yang besar dan banyak.

Ada juga sabar dalam menjalankan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, seperti ketika shalat, puasa, zakat, dan haji. Di samping itu, sabar menghindarkan diri untuk tidak terjerumus pada kemaksiatan dan memperturutkan syahwat.

Menyampaikan tausiah selalu memerlukan kerja keras (mujahadah) karena dia merupakan sesuatu yang sulit dan berat.

Hal ini disebabkan banyak rintangan dan tantangan dari orang-orang yang akan menghalangi. Dari yang paling sederhana misalkan cemohan kepada kita sebagai orang yang sok suci, jangan munafik, bau syurga, dll… hingga berbagai fitnah dan jalan kekerasan untuk menggagalkan semua usaha tausiah kita.
Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Jalan ke surga dipenuhi dengan kesulitan, dan jalan ke neraka dipenuhi dengan syahwat.'' (HR Muslim). Oleh karena itu, tausiah harus dilandaskan atas kesabaran dan do’a kepada-Nya.

Marilah kita mulai menebar tausiah melalui media apapun dengan sesama muslim di kantor, di sekolah, keluarga, dan masyarakat, supaya kita tidak menjadi orang yang merugi dalam hidup ini.

Sungguh kita akan menyesal ketika sadar bahwa kesibukan kita bekerja dan bermasyarakat hanyalah untuk mengejar karir, nafsu, dan uang… tanpa upaya saling menasihati dan mengigatkan dalam kebenaran serta kesabaran.
Semoga kita diberikan kekuatan dan kesabaran untuk senantiasa saling bertausiah di antara kita. Amin.

(Sumber: Hikmah Republika)